Indonesian Folktales

Monday, June 27, 2016

Terbang Tinggi




Batinku terasa lapang
jangkauannya luas tak terbatas
Namun entah mengapa
Aku tak bisa menyelami dan menggapaimu
Di tempatmu berada

Setiap kali kucoba
Nafasku memendek
dan pandanganku menyempit

Sekali lagi kucoba
tempatmu terasa jauh
sesak dan sempit

Hampir aku putus asa
lalu kudengar sebuah Suara

Jangan kau turun dan coba selami
Teruslah terbang tinggi
Sapulah langit dan bumi 
Kelak dia akan ikut terangkat
Masuk ke dalam getaranmu kembali

27 Juni 2016

Wednesday, June 22, 2016

TOLONG! SAYA MAU MELEDAK!



Semua orang bisa marah dan bahkan pernah sampai meledak-ledak. Marah adalah reaksi alamiah yang jika tidak diekspresikan secara konstruktif, bisa menjadi hal yang merugikan baik buat diri sendiri mau pun lingkungan sekitar. 
Amarah yang tak terkendali bisa membuat kesehatan tubuh kacau balau. Begitu juga dengan amarah yang terpendam. Jadi apa yang bisa kita lakukan saat amarah mulai menguasai kita?

Relaksasi
Teknik relaksasi sederhana, seperti pengaturan nafas dan teknik visualisasi dapat meredakan amarah.


Cobalah langkah ini:
-Bernafaslah perlahan dari perut
-Ucapkan kata-kata menenangkan seperti “saya tenang dan damai” kepada diri sendiri sambil terus bernapas perlahan
-Bayangkan hal-hal yang membuat hati nyaman dan merasa sejuk

Menyibukkan diri
Kadang, amarah bisa datang begitu cepat dan tanpa kita sadari kita sudah siap meledak. Pada saat darurat seperti ini, cobalah mengalihkan pikiran dari objek yang memicu kemarahan ke hal lain. Kita bisa mengambil secarik kertas dan mulai mencorat-coret dengan menggunakan pensil atau apa pun yang tersedia pada saat itu. Atau kamu juga bisa keluar ruangan sebentar dan berjalan kaki, melihat-lihat sekitar sambil menghirup udara segar.

Menulis
Menumpahkan kata-kata makian saat sedang marah ke atas kertas bisa menjadi alternatif penyaluran yang sangat aman dan praktis. Tulislah semua uneg-uneg tanpa perlu dipikir. Biarkan tangan kita menjadi saluran untuk membersihkan hati dan pikiran kita dari luapan amarah. Setelah itu, kertas tadi bisa kita robek-robek lalu buang. Dijamin perasaan akan lebih enteng setelahnya.


Nah, sudah lebih lega sekarang? Jika sudah merasa lebih tenang, ada baiknya kita meluangkan waktu untuk merenungkan hal yang memicu amarah kita tadi. Luangkan waktu untuk introspeksi diri juga. Dan jika pikiran dirasa sudah cukup jernih dan hati sudah cukup tentram, bicarakanlah duduk permasalahannya secara baik-baik dengan pihak yang membuat kita marah. 

Amarah juga seringkali timbul akibat kita tidak sepenuhnya mengenal sifat kita sendiri.  Gunakan kesempatan ini untuk mengenal diri sendiri lebih dalam sehingga kita juga nantinya menjadi pribadi yang sabar dan mau mengerti serta memahami orang lain.