Indonesian Folktales

Tuesday, August 23, 2016

Gerimis Mengiris






Mencari sosokmu
Yang tak lagi bisa kurasa
Seperti hilang tersapu gerimis
Yang meski kecil namun mengiris

Melerai satu persatu
Kenangan yang keras kepala
Yang hidupnya minta diperhatikan
Atau hidup dari sebuah perhatian

Entahlah, sayang
Aku tak mau lagi mereka-reka
Merasa-rasa
Sedang apa seorang yang kucinta
Di malam gerimis yang mengiris ini

Dan bukannya aku tak lagi sayang
Namun ada banyak yang kusayang
Para kesayangan yang senantiasa dihadirkan
Konon lebih “layak” disayang
Daripada sosokmu yang tak kunjung datang

Dan kini gerimis mereda
Namun rinduku makin membara
Aku harus bagaimana, Tuhan?
Dan seperti yang sudah-sudah Dia menjawab
Seperti biasa saja...
Dan biasakan saja...
Sehingga kau akan terbiasa
Dan menjadi bisa

Ah, jawaban macam apa itu?
Tuhan nampaknya juga bosan ditanya-tanya
Harus bagaimana aku melakoni hidup
Judulnya melakoni ya tinggal dijalani saja

Namun menjalaninya sambil mencarimu itu melelahkan
Sudah saja kau kurelakan
Kukembalikan ke sang Empunya hidup
Dengan kelelahan semalam kubisikkan kepadaNya
Ini kukembalikan...
Semoga Kau selalu melindungi dan memeliharanya
Oh iya... katakan juga
Aku mencintainya

Jakarta, selesai hujan di tengah September yang kerontang.

19.22 /  21 September 2014 

No comments:

Post a Comment