Indonesian Folktales

Saturday, October 1, 2011

Dearest




Dearest,

Tahukah kau kuselalu mengamatimu

Menikmati bayangmu

Dari tempat terjauh

Di sudut terpojok dan relung terdalam

Antara dua dunia

Tempat mimpi kita bertemu



Dearest,

Tahukah kau kuselalu merindu

Dengan hasrat yang tak sedikitpun pernah padam

Meski satu dekade telah berlalu

Meski jarak terus terentang tanpa hiraukan piluku



Dearest,

Tahukah kau hatiku bertalu

Hanya dengan kau tatapkan wajahmu

Atau bisikkan namaku

Atau sebaris kata di layar maya



Dearest,

Kutakkan bisa hentikan perputaran ini

Seperti mentari yang rindukan rembulan

Yang takkan pernah bersanding di satu dunia

Kutau kaupun mecumbu bayangku

Jakarta, 1 Oktober 2011












No comments:

Post a Comment