Indonesian Folktales

Sunday, January 15, 2012

Apakah Anda Seorang Empath ?


Diadaptasi dari Buku karangan Dr. Judith Orloff « Emotional Freedom :Liberate Yourself From Negative Emotions and Transform Your Life » (Three Rivers Press, 2011)

Kaum empath adalah individu yang sangat peka, terutama terhadap emosi. Mereka mampu merasakan segalanya bahkan terkadang sampai ke titik ekstrim. Dan mereka sendiri biasanya bingung dan tidak dapat menjelaskan apa yang mereka rasakan. Kaum empath menggunakan intuisi sebagai filter dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Pada umumnya, mereka terlahir dengan sifat memberi, matang secara spiritual dan mereka adalah pendengar yang baik. Jika Anda membutuhkan sebuah hati yang lapang, Anda bisa mendapatkannya dari seorang empath. Mereka adalah teman yang akan selalu ada di sisi Anda baik dalam suka maupun duka. Empath memiliki sifat pengasuh yang sangat tinggi.

Ciri khas seorang empath adalah bisa mengetahui sifat asli seseorang. Beberapa empath dapat mengetahui hal ini tanpa harus ikut merasakan emosi atau perasaan orang lain. Namun, biasanya kaum empath seperti saya dan banyak pasien saya lainnya, hidup seperti spons yang menyerap emosi negatif orang lain. Dan hal ini sering kali mengalahkan kemampuan kami menyerap emosi-emosi positif dan hal-hal indah lainnya. Jika kaum empath dikelilingi kedamaian dan cinta kasih, tubuh mereka dapat mengasimilasi emosi ini hingga berguna untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka. Sebaliknya, dalam lingkungan yang sarat emosi negatif, kaum empath mudah merasa terancam dan  kelelahan. Dan secara tidak sadar, sebagai salah satu bentuk pertahanan, banyak kaum empath yang menaikkan berat badan sebagai tameng. Saat berat badan mereka lebih ringan, mereka cenderung lebih rentan terhadap emosi negatif. Hal ini juga yang menjadi salah satu pemicu timbulnya pola makan berlebihan yang saya gali di buku saya yang berjudul Positive Energy. Ditambah lagi, kepekaan kaum empath bisa meluap-luap saat menjalani suatu hubugan romantis. Oleh karena itu banyak dari mereka memilih hidup melajang karena belum mampu mengelola keunikan kepekaan ini dengan pasangannya.

Ketika empath menyerap dampak emosi negatif, mereka bisa terserang panik atau panic attack, menderita depresi, pola makan, perilaku seks serta konsumsi obat-obatan yang berlebihan, dan mereka juga dapat menderita berbagai gejala penyakit fisik yang tak terdeteksi secara medis maupun tradisional dari kelelahan hinggga agoraphobia. Karena saya sendiri adalah seorang empath, saya ingin membantu para pasien yang juga kaum empath untuk bisa mengelola kepekaan mereka agar mereka dapat hidup dengan nyaman.

Empati tak selalu harus membuat Anda merasa kewalahan. Sejak saya mulai bisa memusatkan diri dan mengalihkan perhatian dari emosi negatif orang-orang di sekitar saya, empati terus menerus membuat saya merasa lebih bebas, lebih memiliki rasa cinta kasih, vitalitas dan membuat hidup saya penuh dengan keajaiban. Untuk mencari tahu apa Anda termasuk seorang empath, silakan isi kuis di bawah ini.

KUIS: APA SAYA SEORANG EMPATH?
Tanyakan diri Anda?
  • Apa saya selalu dianggap sebagai orang yang “terlalu emosional” atau terlalu sensitif?
  • Jika seorang teman sedang bermasalah, apa saya juga mulai merasakan hal yang sama?
  • Apa perasaan saya mudah tersakiti?
  • Apa saya merasa lelah secara emosional jika berada di tengah keramaian dan apa saya memerlukan waktu untuk menyendiri untuk memulihkan diri?
  • Apa syaraf-syaraf saya mudah tegang karena suara, bau atau pembicaraan yang berlebihan?
  • Apa saya lebih suka jika memiliki kebebasan meninggalkan suatu acara kapanpun saya mau?
  • Apa saya suka makan berlebihan untuk meredakan stress?
  • Apa saya takut menjalani hubungan asmara?
Jika jawaban Anda adalah “Ya” untuk 1-3 dari pertanyaan di atas, maka Anda setidaknya memiliki karakter seorang empath. Jika jawaban Anda untuk lebih dari 3 pertanyaan di atas adalah “Ya” maka Anda telah menemukan tipe emosi Anda.

Dengan menyadari bahwa Anda adalah seorang empath, Anda telah mengambil langkah pertama untuk mengendalikan emosi Anda dan untuk berhenti tenggelam dalam emosi-emosi yang tidak diinginkan. Dengan memusatkan diri pada empati, Anda dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hubungan Anda.

Tahapan Tindakan Emosional. Cara Menemukan Keseimbangan.

Terapkan langkah-langkah berikut untuk memusatkan diri.
  • Luangkan waktu untuk menyendiri dan melepaskan ketegangan emosi. Biasakan untuk rehat sebentar di sela-sela kegiatan harian Anda. Anda bisa berjalan-jalan di area kantor, merenggangkan tubuh atau keluar ruangan untuk sekedar menghirup udara segar. Rangkaian istirahat pendek ini akan mengurangi stimulasi berlebihan yang terus-menerus ada di sekitar Anda.
  • Meditasi Pendek. Jika Anda merasa kwalahan karena emosi yang berlebihan, cobalah bermeditasi selama beberapa menit. Meditasi pendek dapat membantu Anda memusatkan diri agar Anda tidak menyerap energi orang lain.
  • Ketahui dan hormati kebutuhan Anda sebagai seorang empath. Lindungi kepekaan Anda dengan cara:
    • Jika seseorang terlalu banyak menuntut atau meminta dari Anda, Anda bisa dengan sopan mengatakan “tidak”. Anda juga tidak perlu memberikan penjelasan. Seperti kata pepatah, “Tidak adalah sebuah kalimat lengkap.”
    • Jika durasi kenyamanan Anda dalam bersosialisasi adalah maksimal tiga jam – bahkan jika Anda menyukai orang-orangnya – Anda selalu boleh pergi kapanpun Anda mau.
    • Jika berada di keramaian menimbulkan perasaan tidak nyaman, cobalah mengkonsumsi makanan tinggi protein sebelumnya (makanan tinggi protein dapat membantu Anda grounding atau lebih menjejak bumi). Anda juga bisa memilih untuk duduk di sudut ruangan. Hindari berdiri atau duduk di tengah-tengah atau pusat keramaian.
    • Jika Anda merasa terganggu oleh aroma parfum tertentu, Anda bisa dengan sopan meminta teman Anda agar tidak memakai parfum dengan aroma tersebut saat bertemu dengan Anda. Atau jika Anda tidak bisa menghindarinya, cobalah berdiri atau duduk di dekat jendela atau Anda bisa keluar ruangan sebentar untuk menghirup udara segar.
    • Jika Anda punya kecenderungan makan berlebihan untuk menghalau rasa tidak nyaman dari energi negatif yang Anda rasakan, Anda bisa bermeditasi sebentar sebelum memutuskan untuk makan. Untuk berjaga-jaga, Anda juga bisa meletakkan alas meditasi atau kursi di ruang makan supaya Anda bermeditasi dan menahan diri untuk mengemil.
    • Ciptakan sebuah ruang pribadi di rumah. Dengan begitu, Anda tidak kelelahan karena merasa selalu dikelilingi anggota keluarga. (Bab 8 membahas tentang tata letak hunian nontradisional yang sesuai bagi kenyamanan seorang empath)
Seiring waktu, Anda bisa menambahkan poin-poin yang sesuai dengan pengalaman Anda ke dalam daftar ini agar Anda dapat terus mengembangkan tingkat kenyamanan Anda. Anda tak perlu menerapkan semuanya setiap kali Anda merasa terbebani secara emosi. Dengan sedikit demi sedikit menerapkan sebagian dari langkah-langkah di atas, kaum empath dapat lebih cepat merasa nyaman, aman dan dapat mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.

sumber: http://www.drjudithorloff.com/Free-Articles/emotional-empath-EF.htm

15 comments:

  1. Saya mungkin seorang empath, saya bisa merasakan emosi orang lain seperti saya sendiri yang mengalaminya dan saya juga bisa merasakan sakit fisik orang. saya bingung apakah ini kutukan atau anugrah.... mohon bimbingannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Agung yang baik, informasi mengenai empath maupun orang-orang dengan kepekaan tinggi (highly sensitive people) bisa banyak ditemukan di internet. Saya pribadi kalau boleh menyarankan, cobalah melihat kepekaan Mas Agung ini sebagai anugrah. Dengan melihatnya sebagai anugrah, saya yakin Mas Agung juga akan terbimbing dengan sendirinya untuk menemukan informasi maupun support group yang serupa (kelompok2 yang juga melihatnya sebagai anugrah). Saya selalu percaya tidak ada yang diciptakan oleh-Nya secara sia-sia. Semoga jawaban ini membantu. Semangat terus ya Mas!

      Delete
  2. seorang empath itu takut untuk curhat sama org lain karena ia tkt org tersebut kepikiran ga sih? soalnya dari ulasan anda saya menemukan ciri ciri saya sbg seorang empath

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Andreas, menurut saya, bukan karena seseorang adalah empath lalu dia menjadi takut untuk curhat. Takut untuk curhat karena takut akan penilaian orang lain biasanya berakar dari kepercayaan diri yang rendah,

      Delete
  3. Permisi maaf mau numpang curhat hehe...

    Aku baru tau kalau aku seorang Empath setelah umur 17 tahun. Kadang suka kaget juga waktu ngerasain emosi yang tanpa alasan. Kupikir itu akibat dari kalo ngerasain emosi gak langsung dikeluarin. Gak taunya itu perasaan temenku. Awalnya kupikir itu cuman kebetulan aja, gak taunya ini terjadi berkali-kali dan bikin aku yakin kalo aku bisa ngerasain apa yang temenku rasain. Aku baru ngerti cara bedain perasaanku dan perasaan orang lain hari ini, hehehe.. suatu kemajuan dari kebingunganku selama ini.

    Aku seneng banget ketemu blog ini, jadi tau deh ada orang lain yang ngerasain hal ini juga. Jadi gak ngerasa sendirian :D

    Terimakasih banyak. Blog ini membantu banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Annisa :)
      Terima kasih sudah berbagi di sini. Memang kita tidak pernah sendirian (meski sering rasanya sendirian). Dari sekian banyak manusia pasti ada juga yang merasa seperti kita.
      Semangat terus ya :)
      Semoga hari-harimu menyenangkan!

      Delete
  4. Hai mba.. apa boleh tanya support groupnya dimana ya dan apa bs ikutan... saya hidup berpuluh tahun baru tahu saya empath bbrp bulan ini *curcol hehhe... kalau boleh info nya, waktu itu saya search gak ketemu. Trma kasih sblumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo.. sebenarnya untuk support group saya rasa belum awam untuk orang-orang di Indonesia. Namun, saya sendiri mengenal beberapa orang yang juga empath dan kami saling support satu sama lain dan saling berbagi. Jika berkenan, silakan saja berbagi juga ke saya juga gapapa mungkin saya bisa ikut membantu :). Email saya di d.damayanti@hotmail.com

      Delete
  5. Saya kalo dibilang terlalu sensitif, tidak juga. Namun saya sering menyerap keluhan2 fisik yg dirasakan pasien saya. Misalnya ada yang sakit leher, satu dua hari kemudian saya yang mengalaminya. Dan ini semakin sering terjadi sejak 2 th terakhir sehingga saya benar2 kewalahan. Apakah ini masuk kategori empath? Saya sudah lama searching namun sepertinya empath ini hal yg paling mendekati. Kalo kebanyakan empath menyerap emosi, saya kok menyerap keluhan fisik?

    ReplyDelete
  6. Apakah saya termasuk empath? Saya sering menyerap keluhan fisik yg diderita pasien saya. Misalnya ada yang sakit leher, selang satu dua hari kemudian saya yg mengalami sakit leher. Pernah 2 hari saya kerja dengan badan seperti encok setelah memeriksa pasien dengan benjolan nyeri di tulang ekornya. Hal seperti ini makin menjadi sejak 2 th terakhir ini dan membuat saya benar2 merasa lelah dan kewalahan. Saya sudah lama searching dan nampaknya empath ini yang paling mendekati. Namun jika kebanyakan empath menyerap emosi, mengapa saya menyerap keluhan fisik/penyakit? Termasuk empath kah ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak Sri..
      Sebenarnya seorang penyembuh baik fisik maupun spiritual pastilah memiliki bakat-bakat bawaan dan empati merupakan salah satunya. Empath di sini memang ada yang cenderung bisa merasakan gejolak emosi orang lain, namun tidak jarang juga saya jumpai orang seperti mba Sri, yaitu yang menyerap sakit fisik orang lain. Dan orang-orang tersebut memang biasanya adalah praktisi di bidang kesehatan (dokter dan terapis holistik).
      Saya berencana akan memposting tips2 kecil untuk meringankan keseharian sebagai kaum Empath. Untuk sementara sambil menunggu tulisan saya, mba Sri mungkin bisa menelusuri info yang berkaitan dengan Empath di Google :)

      Delete
  7. Siang mba,
    Saya yohanes/zafran di bandar lampung
    Saya membaca tulisan mba di blooger tadi tentang the empath,
    Dan 8 dari pertanyaan diatas benar-benar menunjukan diri saya.
    Saya bisa merasakan kesedihan seseorang hanya dengan berada didekatnya walau orang itu tidak bercerita apapun, saya bisa merasakan jika seseorang memiliki perasaan tidak suka saat saya berada didekatnya dan kadang perasaan itu membuat saya tidak nyaman, dan bahkan saya bisa merasakan seseorang menyimpan perasaan suka kepada orang lain saat orang itu berada di dekat saya, bahkan terkadang perasaan-perasaan itu membuat saya kebingungan.
    Saya bisa merasakan berbagai perasaan, jika orang-orang didekat saya merasa semangat saya akan menjadi bersemangat namun jika orang-orang didekat saya sedih saya juga akan merasakan sedih.
    Saya orang yang paling sulit mengatakan tidak, karna merasa orang lain akan terluka jika saya menolak, namun semakin dewasa saya semakin memberanikan diri mengatakan tidak pada orang lain.
    Saya suka menyendiri karna dengan begitu saya merasakan ketenangan, kadang di tempat keramaian membuat saya kelelahan dan berkeringat jika sudah begitu saya harus duduk dan menepi sementara waktu, jika dikeramaian awalnya saya akan merasa perasaan yang sangat bersemangat namun tiba-tiba perasaan itu akan menurun sampai titik teresktrim.
    Saya adalah pendengar yang baik, begitu banyak rahasia teman-teman saya yang di ceritakan kepada saya, mereka bilang nyaman saat bercerita dengan saya karna saya adalah orang yang bijaksana.
    Saya juga kadang menjauhin perasaan asmara.
    Saat melihat luka saya merasakan ngilu ditubuh saya juga,
    Dan saat stress saya melampiaskan dengan makanan yang banyak.
    Dan 1 hal lagi yang membuat saya benar-benar bingung,semakin dewasa sekarang saya dapat menyalurkan perasaan emosional saya terhadap orang lain mba, sehingga terkadang orang-orang itu mengikuti keinginan saya, kemampuan menyalurkan perasaan emosional ini akan dengan mudah saya lakukan ketika saya merasakan perasaan yang sangat bersemangat.
    Dengan ini apakah saya seorang the empath mba?

    ReplyDelete
  8. saya tidak tahu saya empath atau bukan. saya bisa merasakan emosi orang lain kala bertemu dengan mereka. tapi tidak pernah merasakan sakit fisik orang lain. saya bisa membaca emosi dan sebagian sifat atau masalah orang lain hanya dengan melihat foto mereka atau tulisan tangan mereka. ditengah keramaian saya tidak pernah betah. saya selalu merasakan perasaan marah, kesal atau emosi negatif ketika berada di keramaian. saya sering tidak mau menyaksikan adegan film dimana tokoh utama dipermalukan atau menderita kekalahan karena seolah saya merasakannya sendiri. apakah saya seorang empath? bila ya, bagaimana hal ini bisa berguna bagi kehidupan saya atau orang disekitar saya? terimakasih

    ReplyDelete
  9. Kamis minggu lalu saya rasanya sedih sekali, sampe nangis. Ternyata hari Jum'at sore saya dapat berita ada kucing mati di rumah tetangga seberang, diperkirakan kucing saya, sudah dikubur mereka. Memang sepertinya itu kucing saya kaena hingga hari ini dia tidak pulang. Rasanya sedih sekali sejak kamis sore. Tadinya saya pikir karena beberapa persoalan yang ada dan menumpuk yang bikin rasa sedih yang agak aneh itu. Apa ini mungkin ada hubungannya bahwa saya secara tidak sadar merasakan menjelang matinya kucing saya itu ? Beberapa kali saya ingat-ingat, kalau perasaan sedih aneh seperti muncul biasanya ada kucing yang akan mati atau celaka. Besoknya atau beberapa hari kemudian memang ada yang hilang/mati/celaka dan sejenisnya. Yang paling berkesan lagi, ketika ibu saya meninggal. Saya yang tidak tinggal satu rumah dan tidak tahu keadaannya merasakan sakit badan, lemas/cape yang amat sangat dalam waktu seminggu hingga almarhumah ibu meninggal. Capeknya seperti tenaga saya terkuras habis, ingin tidur menambah energi terus, dan rasanya sedih sekali, sedih yang aneh, sangat sedih. Ternyata kemudian ibu saya dikabarkan meninggal. Apakah perasaan sedih aneh yang sangat ketika almarhumah ibu meninggal atau ketika kucing-kucing (terutama yang dekat/kesayangan) mati ada hubungannya dengan sensitivitas saya ? Dan saya termasuk empath ? Mau memastikan saja. Oh ya, saya juga bisa merasakan kalau ada orang sedang bermasalah/sedih walau orang tersebut menyembunyikannya. Saya juga sering merasakan kalau seseorang berbohong, curang, memanipulasi, menghindar dll. Mohon pencerahannya ya mbak. Tks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      Terima kasih telah berbagi cerita di sini. Pada dasarnya manusia memang makhluk berkemampuan empati, namun seiring waktu dan berbagai hal kemampuan empati ini bisa memudar.
      Wajar jika kita merasa ada ikatan batin dengan sekeliling karena pada dasarnya semua makhluk ciptaan Tuhan itu memang saling terhubung satu sama lain.
      Namun ikatan ini memang akan terasa lebih kuat dengan hal-hal yang kita sayangi seperti binatang peliharaan, sahabat dan keluarga.
      Jadi menurut saya sangat wajar jika merasakan "sesuatu" atau firasat ketika orang terdekat atau binatang peliharaan tersayang kita mengalami sesuatu. Orang lain yang tidak sensitif saja kadang bisa merasakan firasat untuk orang2 terdekatnya apalagi untuk orang-orang yang rasa empatinya memang masih tinggi.

      Semoga jawaban saya membantu ya :)

      Keep happy! :)

      Delete