Indonesian Folktales

Monday, June 8, 2015

Kewingitan Pagi Ini

Tadi pagi, saya dan si Kakak pergi ke salah satu rumah sakit tua terkenal di Jak-Sel. Menurut dokter, si Kakak pagi ini harus CT Scan.

Sesampainya di rumah sakit, si Kakak langsung menuju loket pendaftaran sedangkan saya mencari-cari kursi kosong untuk duduk. Semua kursi hampir terisi. Terus terang waktu baru datang tadi, saya juga agak kaget karena rumah sakit ini ramai sekali. Apa mungkin makin hari makin banyak orang yang menderita sakit ya?

Kembali ke pencarian tempat duduk, saya melihat ada dua kursi kosong di tengah-tengah. Setelah permisi sana-sini, saya dan si Kakak akhirnya bisa duduk. Sekitar 5 menit kemudian, nama si Kakak sudah dipanggil. Ternyata dia bisa langsung ke ruang radiologi.

Kami pun berjalan ke bagian radiologi yang ternyata terletak di lorong bagian Barat gedung rumah sakit. Agak jauh. Semakin lama hingar bingar di belakang kami pun terdengar sayup-sayup. Ruang radiologi ini memang tidak terletak di ujung lorong, tapi lorongnya sendiri sangat sepi. Saat itu hanya saya dan si Kakak yang melewatinya. Mungkin juga ini cuma perasaan saya, tapi selain sepi, lampu-lampu di lorong ini kelihatannya tidak seterang di bagian lain rumah sakit ini.

Kami sampai di ruang yang dituju. Ruang radiologi punya ruang tunggu tersendiri yang berbentuk kotak kecil dan dibatasi pintu dan jendela kaca. Di sana ada seorang ibu dan anak. Tampaknya mereka menunggu juga. Tak lama kami duduk, dari dalam ruang CT Scan, seorang perawat keluar dan memanggil nama si Kakak. Dan saat itu juga keluarlah seorang pria yang ternyata anggota keluarga dari ibu dan anak yang ada di ruang tunggu. Mereka langsung pergi. Saya pun jadi seorang diri di kotak kaca kecil yang ternyata cukup dingin.

Mungkin karena sudah tak ada orang selain saya, perlahan saya bisa menangkap suasana di ruangan itu. Ruang tunggu itu tidak cuma temaram tapi juga berkesan suram. Lalu, saya baru sadar bahwa di belakang kaca ruang tunggu itu ada sebidang tanah kosong. Tampaknya di sana akan dibangun sesuatu, mungkin perluasan ruangan.Absurd juga ada tanah kosong di rumah sakit tua seperti ini. Kalau rumah sakit baru sih saya maklum.

Enggan  menatap tanah kosong itu lama-lama, mata saya kemudian beralih  ke TV di dinding. Acara di TV yang tadinya tidak saya perhatikan, kini mulai saya tonton. Dan kok ya acaranya tentang kisah nyata kejadian-kejadian aneh yang dialami masyarakat awam. Lengkap sudah kewingitan saya pagi ini. Untung saya kepikiran membawa buku tulis dan pulpen sebelum berangkat tadi. Daripada berpikir yang tidak-tidak, saya mencoba fokus menulis apa saja yang terlintas di kepala sampai akhirnya si Kakak keluar dari ruang CT Scan. Sambil meraih tasnya, si Kakak berkata,

Besok pagi temenin aku ke sini lagi ya... tadi itu belum jadi CT Scan

Sekarang saya galau. Besok ikut atau tidak ? :D

No comments:

Post a Comment